1) Memilih benih
Benih dipilih berdasarkan kriteria secara genetic, fisiologis dan fisik. Pemilihan benih/bibit yang tepat akan menentukan keberhasilan budidaya/produksi. Pemilihan secara genetic tidak bisa dilakukan dengan melihat fisik benih karena potensi genetic tidak terlihat. Cara memilih benih secara genetic yaitu kita harus tahu jenis/varietas
Pemilihan benih berdasarkan kriteria secara fisik meliputi: kebersihan benih, ukuran dan kesegaran benih
a) Tingkat kebersihan benih
Salah satu ketentuan benih sesuai dengan standar yang ditentukan adalah tingkat kebersihan dan segala kotoran dari sisa-sisa bagian tanaman maupun kotoran lain (biji-biji lain gulma butiran-butiran tanah pasir.
b) Ukuran dan kesegaran
Ukuran benih yang dimaksud adalah besar kecilnya setiap butiran benih yang berukuran seragam memiliki struktur embrio dan cadangan makanan yang cukup.
Pemilihan berdasarkan fisiologis yaitu pemilihan benih berdasarkan viabilitas benih (kemampuan benih untuk berkecambah). Benih yang daya berkecambahnya tinggi menunjukan bahwa benih tersebut dalam kondisi bagus, persediannya makanan cukup, benih tidak terinfeksi, aktifitas enzim optimal. Indikator fisiologis bagus diantaranya adalah
berat 1000 biji, warna benih.
berat 1000 biji, warna benih.
Berat benih yang termasuk adalah berat setip butir yang biasanya di timbang untuk benih berukuran besar, pengukuran dengan cara menimbang 100 butir sedang untuk benih ukuran kecil 1000 butir.
Warna benih dapat mengindentifikasi kualitas suatu benih terutama untuk mengetahui lamanya benih tersimpan tingkat kesulitan benih dari penyakit benih
2) Memiliki Bibit
Untuk memperoleh tanaman agar dapat tumbuh baik dan seragam di lapangan maka sebelum melakukan penanaman perlu dilakukan pemilihan bibit terlebih dahulu. Adapun syarat bibit yang baik dan siap di pindahkan antara lain:
a) Pertumbuhan sehat
b) Calon batangnya lurus tidak patah c) Struktur akarnya baik
d) Daunnya sehat-sehat dan baik
d) Daunnya sehat-sehat dan baik
Benih atau bibit yang baik syarat multak yang harus dipenuhi apabila kita akan membudidayakan suatu tanaman. Anda sudah mengkaji kriteria benih dan bibit yang baik. Sekarang diskusikan sama teman, apa saja keuntungan menggunakan bibit yang baik!!!
3) Menghitung kebutuhan benih
Benih yang disediakan untuk keperluan tanam harus cukup tidak kurang dan tidak berlebih. Hal ini dilakukan agar penanamannya bisa bersamaan dan juga tidak ada kelebihan bahan yang berakibat pembengkakan biaya.
Faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam menghitung kebutuhan benih antara lain luas lahan, jarak tanam, berat benih, jumlah biji per lubang dan daya berkecambah.
Y = A * S * 100% * T
P*g 1000 r
Keterangan:
Y = Berat benih yang di perlukan (kg)
A = Luas lahan yang akan ditanami (Ha) P = Jarak tanam antara barisan (m)
g = Jarak tanam dalam barisan (m)
g = Jarak tanam dalam barisan (m)
r = Daya tumbuh benih (%)
s = Berat 1000 biji (gram)
t = Jumlah benih tiap lubang
Dalam menghitung kebutuhan bibit selain factor luas lahan dan jarak tanam, ada factor lain yang harus diacu yaitu pola tanam yang diterapkan. Pola tanam ini berpengaruh pada jumlah lubang tanam/jumlah tanaman. Jumlah lubang tanam pola segitiga jumlahnya berbeda dengan pola segiempat begitu pula dengan pola tanam yang akan, jumlah lubang tanamnya berbeda-beda
0 komentar:
Posting Komentar