Senin, 13 Februari 2017

Teknik/ Cara menanam


Cara menanam yang baik dan benar merupakan satu factor yang menentukan  tumbuh  tidaknya  benih  yang  ditanam.  Untuk  tanaman yang berupa bibit maka cara menanam akan berbeda dengan tanaman yang di tanam berupa benih.
Cara menanam bibit:
a)  bibit dimasukkan kelubang tanam dengan posisi tegak, perakaran diatur agar akar tumbuh kesegala arah
b)  kemudian tanah galian lubang dimasukkan kedalam lubang tanam sambil di padatkan agar bibit dapat berdiri tegak dan kuat.
c)   Leher akar jangan tenggelam tetapi tepat pada permukaan tanah.


Cara menanam benih:

a)  Penanaman dilakukan bersamaan dengan pembuatan lubang tanam, yaitu lubang tanam dibuat dengan tugal yang biasanya terbuat dari kayu dengan diameter + 5 cm, panjang 150 cm dan salah satu ujungnya runcing
Sedangkan  untuk  petani  Negara  maju  alat  yang  digunakan  adalah  alat menanam modern yang dinamakan seed drill, caranya benih dimasukkan
29
kedalam lubang tanam ditambah dengan pemberian insektisida butiran yang bersifat sistemik (puradan 36) sejumlah 5-7 butir setiap lubangnya ditutup dengan tanah atau pupuk kandang sampai permukaan rata, pemberian insektisida bertujuan untuk mencegah kemungkinan adanya serangan hama.
Untuk penanaman dilahan kering biasanya dilakukan pada awal musim hujan, pelaksanaan penanaman dilakukan pada sore hari agar sinar matahari yang terik dapat dihindari.


Penyulaman

Bibit dan benih yang telah ditanam hendaklah selalu diamati (dikontrol) sebab tidak semua benih/bibit   yang ditanam akan tumbuh baik. Apabila ada benih/bibit yang tidak tumbuh harus segera dilakukan penanaman kembali  (harus  disulam).  Hal  ini  dimaksudkan  agar    jumlah/  populasi sesuai dengan yang diharapkan. Penyulaman adalah kegiatan penanaman kembali pada benih/bibit yang tidak tumbuh atau tidak mengamati kesalahan   pada   waktu   penanaman  atau   karena   gangguan   hama   dan penyakit di areal penanaman.
Penyulaman ini tidak bisa dilakukan sembarang melainkan harus dilaksanakan berdasarkan ketentuan-ketentuan yang ada dan menguntungkan.   Kegiatan   penyulaman   ini   terganntung   dari   kondisi dilahan,  apabila  kondisi  tanaman  sudah  cukup  baik  tidah  perlu penyulaman. Sedangkan apabila kondisinya jelek (benih banyak yang tidah tumbuh,  tanaman  banyak  yang  tidak  normal/mati  )maka  penyulaman harus  dilaksanakan.  Agar  penyulaman  dapat  dilaksanakan  secara  efektif dan   efesien   maka   hal-hal   yang   harus   diperhatikan   adalah:   waktu
penyulaman, benih/bibit penyulaman dan cara penyulaman.
30
Waktu penyulaman yang tepat adalah 8-10 hari setelah tanam.  Benih/bibit untuk penyulaman harus sama dengan jenis yang digunakan pada saat penanaman. Hal ini diharapkan pertumbuhan tanaman seragam, sehingga memudahkan dalam dalam pemeliharaan dan pemanenan.
Cara penyulaman
Pada dasarnya cara penyulaman sama dengan cara menanam tanaman terdahulu yang pelaksanaannya dilakukan dengan cara:
1) Menentukan tempat-tempat mana yang perlu dilakukan penyulaman yaitu tempat dimana benih tidak tumbuh, tumbuh tetapi tidak normal dan rusak karena dimakan/diserang hama.
2)  Pada  tempat-tempat  yang  telah  di  tentukan  di  buat  lubang  tanam dengan kedalaman sesuai dengan kebutuhan
3)  Benih/bibit yang telah disiapkan dimasukkan kedalam lubang tanam ditambah dengan insektisida butiran (furadan 36) sebanyak 5-7 butir perlubang tanaman
4) Lubang  tanam  di  tutup  dengan  tanah/pupuk  kandang  sampai permukaan merata .
5)  Dengan  mengunakan  cara  penyulaman  yang benar  dan  dilaksanakan pada waktu yang tepat maka akan memperoleh pertumbuhan tanaman yang lebih baik dan seragam.

Menyiapkan Benih/Bibit


1)  Memilih benih
Benih dipilih berdasarkan kriteria secara   genetic, fisiologis dan   fisik. Pemilihan benih/bibit yang tepat akan menentukan keberhasilan budidaya/produksi. Pemilihan secara genetic tidak bisa dilakukan dengan melihat fisik benih karena potensi genetic tidak terlihat.   Cara memilih benih secara genetic yaitu kita harus tahu jenis/varietas

Pemilihan benih berdasarkan kriteria secara fisik meliputi: kebersihan benih, ukuran dan  kesegaran benih
a)  Tingkat kebersihan benih
Salah satu ketentuan benih sesuai dengan standar yang ditentukan adalah tingkat kebersihan dan segala kotoran dari sisa-sisa bagian tanaman maupun kotoran lain (biji-biji lain gulma butiran-butiran tanah pasir.
b)  Ukuran dan kesegaran
Ukuran benih yang dimaksud adalah besar kecilnya setiap butiran benih yang berukuran seragam memiliki struktur embrio dan cadangan makanan yang cukup.
Pemilihan berdasarkan fisiologis yaitu pemilihan benih berdasarkan viabilitas benih (kemampuan benih untuk berkecambah).   Benih yang daya berkecambahnya tinggi menunjukan bahwa benih tersebut dalam kondisi bagus, persediannya makanan cukup, benih tidak terinfeksi, aktifitas enzim optimal.   Indikator fisiologis bagus diantaranya adalah
berat 1000 biji, warna benih.

Berat benih yang termasuk adalah berat setip butir yang biasanya di timbang untuk benih berukuran besar, pengukuran dengan cara menimbang 100 butir sedang untuk benih ukuran kecil 1000 butir.
Warna benih dapat mengindentifikasi kualitas suatu benih terutama untuk  mengetahui  lamanya  benih  tersimpan  tingkat  kesulitan  benih dari penyakit benih


2)  Memiliki Bibit
Untuk memperoleh tanaman agar dapat tumbuh baik dan seragam di lapangan maka    sebelum melakukan penanaman perlu dilakukan pemilihan bibit terlebih dahulu.      Adapun syarat bibit yang baik dan siap di pindahkan antara lain:
a)  Pertumbuhan sehat
b)  Calon batangnya lurus tidak patah c)   Struktur akarnya baik
d)  Daunnya sehat-sehat dan baik



Benih  atau  bibit  yang  baik syarat multak yang  harus  dipenuhi apabila kita akan   membudidayakan   suatu   tanaman.   Anda   sudah   mengkaji   kriteria benih dan   bibit   yang   baik.   Sekarang diskusikan sama teman, apa saja keuntungan menggunakan bibit yang baik!!!


3)  Menghitung kebutuhan benih
Benih  yang  disediakan  untuk  keperluan  tanam  harus  cukup  tidak kurang dan tidak berlebih. Hal ini dilakukan  agar penanamannya bisa bersamaan dan juga tidak ada kelebihan bahan yang berakibat pembengkakan biaya.
Faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam menghitung kebutuhan benih antara lain   luas lahan, jarak tanam, berat benih, jumlah biji per lubang dan daya berkecambah.

Y = A   *   S   * 100% * T
        P*g   1000    r

Keterangan:

Y = Berat benih yang di perlukan (kg)
A = Luas lahan yang akan ditanami (Ha) P = Jarak tanam antara barisan (m)
g = Jarak tanam dalam barisan (m)

r = Daya tumbuh benih (%)
s = Berat 1000 biji (gram)

t = Jumlah benih tiap lubang

Dalam menghitung kebutuhan bibit selain factor luas lahan dan jarak tanam, ada      factor lain yang harus diacu yaitu pola tanam yang diterapkan. Pola tanam ini berpengaruh pada jumlah lubang tanam/jumlah tanaman.  Jumlah lubang tanam pola segitiga jumlahnya berbeda dengan pola segiempat begitu pula dengan pola tanam yang akan, jumlah lubang tanamnya berbeda-beda

Pembuatan lubang tanam


Pembuatan lubang tanam untuk bahan tanam benih dilakukan dengan cara  menugal tanah dengan menggunakan alat tunggal

Lubang untuk menanam bahan tanam berupa bibit biasanya mengunakan caplak     atau cangkul yaitu tanah digali dengan ukuran panjang, lebar dan dalam tertentu sesuai dengan jenis tanaman. Contoh untuk  tanaman  cabai  ukuran:    diameter  lubang  10  cm  ,  dan  dalam lubang tanam 10-15 cm. Tanaman mangga, lebar20-30 cm panjang 20-30 cm dan dalam lubang tanam 30-40 cm.

Teknik penggalian tanah adalah tanah digali, tanah bagian atas dipisahkan     diletakan  di  bagian  kiri  dan  bagian  bawah  disimpan dibagian kanan, apabila sudah dilakukan penanaman tanah bagian atas tadi diberikan dibagian bawah agar kesuburan tanah terjaga   karena tanah bagian atas banyak mengandung humus.

Lubang tanam untuk tanaman   tahunan misal karet,  mangga,  durian dilakukan    seminggu sebelum tanam, hal ini dimaksudkan agar lubang tanam cukup oksigen,    sehingga reaksi-reaksi tanah, khususnya perubahan pH kearah netral dapat terjadi.



Pola Tanam

Pola tanam memliki arti penting dalam system produksi tanaman. Dengan pola tanam ini berarti memanfaatkan dan memadukan berbagai komponen agroklimat, komponen tanah, komponen tanaman, komponen hama dan penyakit, komponen keteknikan dan komponen social ekonomi. Seluruh komponen tersebut dipadukan dan dimanfaatkan agar dapat tercipta produksi yang optimal.

Pola tanam merupakan bagian atau sub system dari system budidaya tanaman.  System  budidaya  tanaman  ini  dapat  dikembangkan  satu  atau lebih  system  pola  tanam.  Sebagai  contoh  system  budidaya  tanaman  di sawah tadah hujan dapat ditentukan pola tanam tunggal, misalnya jagung saja. Dapat pula ditanami beberapa tanaman seperti jagung dan padi gogo dengan system pola tanam tumpangsari. Contoh pola tanam tumpangsari yang lain yaitu jagung dan kedele, jagung dan kacang tanah.  Pola tanam ini diterapkan dengan tujuan memanfaatkan sumberdaya secara optimal dan untuk menghindari resiko kegagalan.  Hal  yang penting harus diperhatikan adalah persyaratan tumbuh antara kedua tanaman atau lebih terhadap lahan yang digunakan,  hendaklah mendekati kesamaan.  Disamping itu dua jenis tanaman atau lebih yang berbeda sifat pertumbuhannya, dapat pula ditanam  bersama  seperti  jagung  bertajuk  tinggi  dan  kacang  bertajuk rendah.

Pola tanam di daerah tropis seperti Indonesia, biasanya  disusun selama satu tahun dengan memperhatikan curah hujan atau kesediaan air.

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam melaksanakan pola tanam yang efisien yaitu:

1)  Mempunyai    pengetahuan    yang    cukup    mengenai    tanaman    yang dibudidayakan
2)  Perlakuan teknis dan nasa panen perlu diketahui oleh petani, apabilamemungkinkan juga informasi harga pasar
3)  Tanaman selingan dan tanaman pokok yaitu jagung hendaknya saling menunjang. Tanaman selingan dapat berupa sayur-sayuran

Keuntungan dalam melaksanakan pola tanam ialah:


1)  Dalam  jangka  waktu  tertentu  dapat  memberikan  keuntungan  baik dalam pengelolaan lahan maupun segi ekonomis
2)  Penggunaan tenaga kerja lebih efisien, terutama dalam pemeliharaan tanaman termasuk pemupukan, penyiangan dan pembumbunan
3)  Hasil dari pola tanam memberikan produktifitas yang tinggi per satuanluas yang sama

Beberapa pola tanam yang biasa diterapkan yaitu


1)  Pola Tanam Tunggal

Pola tunggal merupakan penanaman dalam satu areal hanya ditanami satu jenis tanaman saja, misalnya hanya jagung saja atau hanya cabai saja.    Sistem  ini  biasanya  diterapkan  pada  komoditas  tanaman  yang
diusahakan dalam jumlah besar/lahan yang luas

2)  Tumpang Sari (Intercropping)

Tumpang sari merupakan salah satu cara pola tanam yang melakukan penanaman lebih dari satu tanaman, baik dalam umur yang sama maupun   umur   tanaman   yang   berbeda.   Sebagai   contoh   tanaman tumpang sari sama umur adalah jagung dan kedele sedangkan  contoh  tanaman  tumang  sari  beda  umur  adalah  jagung, ketela pohon dan padi gogo

3)  Tumpang Gilir (Multiple Cropping)

Pola tanam yang dilakukan secara beruntun sepanjang tahun dengan mempertimbangkan factor-faktor lain untuk memperoleh keuntungan maksimum. Faktor-faktor tersebut dapat berupa:

a)  Biaya pengolahan tanah dapat ditekan, dan kerusakan tanah sebagai akibat terlalu sering diolah   dapat dihindari
b)  Hasil  panen  secara  beruntun  dapat  memperlancar  penggunaan modal dan meningkatkan produktifitas lahan
c)   Kondisi lahan selalu tertutup tanaman, sangat membantu terjadinya erosi
d)  Sisa komoditas tanaman dapat dimanfaatkan sebagai pupuk hijau atau bahan pembuatan kompos

Contoh tanaman tumpang gilir: jagung muda, padi gogo, kacang tanah dan ubi kayu.

4)  Tanaman Bersisipan (Relay Cropping)

Tanaman bersisipan merupakan bentuk pola tanam dengan cara menyisipkan satu atau beberapa jenis tanaman, selain tanaman pokok pada sebidang lahan, baik dalam waktu tanam yang bersamaan maupun waktu yang berbeda.

Pada  umumnya  tipe  ini dikembangkan untuk mengintensifkan lahan, dengan demikian kemampuan lahan untuk menghasilkan semua produk pangan semakin tergali.  Oleh karena itu pengelola dituntut semakin jeli menentukan tanaman apa yang perlu disisipkan aagar waktu dan nilai ekonominya dapat membentu dalam usaha meningkatkan pendapatan.
Contoh:   Pada penanaman jagung disisipkan kacang tanah, waktu tanaman jagung manis menjelang panen disisipkan kacang panjang

5)  Tanaman Bergiliran (Sequential Planting)

Tanaman bergiliran adalah penanaman dua jenis tanaman atau lebih yang dilakukan  secara  bergiliran.    Setelah tanaman yang satu panen kemudian baru ditanam tanaman berikutnya pada sebidang lahan tersebut.

Pola tanam ini dilakukan atas dasar pertimbangan waktu tanam yang dianggap paling baik terhadap beberapa jenis tanaman yang telah direncanakan.    Tanaman tersebut ditanam secara bergiliran pada sebidang  tanah  yang  sama.  Tanaman  baru  ditanam  setelah  tanaman lama telah dipanen habis

Contoh:    Tanaman jagung dan kacang panjang

Tanaman jagung dan kacang tana

6)  Tanaman Campuran (Mixed Cropping)
Penanaman pada sebidang lahan yang terdiri atas beberapa jenis tanaman dan tumbuh tanpa diatur jarak tanam maupun larikannya. Semua tercampur menjadi satu.

Ditinjau dari segi efisiensi lahan, tanaman cempuran cukup efisensi dalam menggali potensi yang ada dan menghemat tenaga pemeliharaan. Ancaman  hama  dan  penyakit,     penanaman  dengan  cara  ini  sangat riskan, mudah terkena hama dan penyakit, terutama jenis tanaman yang dapat menjadi tanaman inang dari jenis lainnya.

Contoh:  Tanaman campuran yakni jagung, kedelai, ubi kayu

Sabtu, 04 Februari 2017

Kata Motivasi

 Thomas A. Edison: Temukan caranya!

Ada sebuah cara untuk melakukan lebih baik – temukanlah! Thomas A. Edison
Pada satu sisi, kegagalan dan kesuksesan adalah hal yang sama. Kamu tetap harus memutar otak untuk menuju tingkatan yang lebih tinggi. Ketika kamu gagal, bangkit dan temukan cara terbaik untuk jadi berhasil.
Ketika kamu gagal, tenang dan temukan cara yang lebih baik untuk jadi lebih berhasil. Cara yang lebih baik menempatkanmu di tempat yang lebih tinggi pula. Temukan caranya dengan kata kata motivasi kerja ini dalam dirimu.

Albert Einstein: Pengalaman, sumber pengetahuan

Kumpulan Kata Kata Motivasi Kehidupan - Albert Einstein
Satu-satunya sumber pengetahuan adalah pengalaman Albert Einstein
Ya, pengalaman adalah guru yang paling berharga. Pengalaman mengajarkan kamu untuk tidak jatuh pada kesalahan yang sama. Ketika cara yang pertama gagal, kamu tidak akan menggunakannya lagi cara tersebut.
Itulah pengetahuan dari pengalaman. Baik itu pahit ataupun manis, pengalaman tetap berada pada fungsi tertingginya, pengetahuan bagi manusia. Inilah kata kata motivasi untuk diri sendiri bahwa pengalaman itu penting bagi hidup.

https://www.kutipkata.com/kata-kata-mot

Mengenal Kelompok Tanaman Buah




Sebagai negara tropis, Indonesia memiliki aneka tanaman buah yang sangat beragam. Akan tetapi keragaman tanaman buah di Indonesia tidak didukung dengan produksi buah yang baik. Hal ini terutama untuk tanaman buah yang berumur panjang atau tahunan, seperti durian, mangga, rambutan, kedondong, dan sebagainya.





Rendahnya produksi buah di Indonesia mengakibatkan kekurangan pasokan buah. Untuk mengatasi hal tersebut, maka Indonesia harus mengimpor beberapa jenis buah dari luar negeri, seperti anggur, apel,
durian, jeruk, dll.

Jika dilihat dari posisi strategis Indonesia yang berada di daerah tropis, sebetulnya kekurangan kebutuhan buah dalam negeri tersebut bisa diatasi dengan meningkatkan produksi buah nasional. Tentu saja para petani harus mengetahui tatalaksana pemeliharaan yang benar sehingga bisa meningkatkan produksi tanaman buah.

   A.    Fungsi Tanaman Buah

Fungsi utama tanaman buah adalah untuk menghasilkan buah, sebagai tanaman pelindung, untuk merehabilitasi lahan-lahan kritis, serta untuk mencegah erosi. Selain itu, tanaman buah yang ditanam di pekarangan rumah juga memiliki fungsi lain, yaitu sebagai tanaman hias, tanaman pelindung atau peneduh, dan tanaman penahan angin.

B.     Klasifikasi Tanaman Buah
Dalam bidang pertanian tanaman merupakan salah satu unsur penting dalam membuat usaha tani, jika kita ingin membuat sebuah uaha tani maka kita harus mengetahui jenis tanaman apa yang akan kita jadikan sebagai subjek dalam usaha tani tersebut.
Tanaman buah adalah salah satu jenis tanaman hortikultura yang memiliki daya tarik tersendiri untuk dibudidayakan dan diusahakan.  Ada dua kategori yang mudah dalam mengelompokkan tanaman buah yaitu berdasarkan umur panen dan berdasarkan cara tumbuh tanaman tersebut.

1.      Berdasarkan Umur
Berdasarkan umur ada dua kelompok tanaman buah yaitu tanaman buah semusim dan tanaman buah tahunan.
Tanaman buah semusim pada umumnya merupakan tanaman yang hidupnya hanya satu musim saja atau sekitar kurang lebih tiga bulan dan akan panen ketika tanaman tersebut mencapai umur maksimal tiga bulan serta akan layu dan mati ketika setelah di panen hasilnya, contohnya semangka,   melon,  blewah, timun suri,  dan stroberi.  


Buah-buahan ini dinamakan tanaman semusim,  sebab hanya bisa bertahan hidup selama satu musim tanam,  atau sekitar lima bulan.  Selanjutnya harus ditanam lagi dengan benih biji.  Khusus stroberi,  umur tanamnya sekitar 10-11 bulan.  Selanjutnya harus diremajakan dengan stolon,  umumnya,  buah-buahan tanaman semusim berbentuk terna memanjat dengan sulur.  Meskipun semangka dan melon bisa dibudidayakan sepanjang tahun, umumnya petani baru membudidayakannya pada akhir musim hujan,  hingga panen bisa dilakukan pada musim kemarau.  Alasannya,  buah-buahan yang mengandung banyak air ini hanya diminati konsumen pada musim kemarau.  Tanaman buah yang bisa dipercepat saat berbuahnya,  sebenarnya hanya jenis tanaman keras(tanaman tahunan).
 Sementara tanaman tengahan dan tanaman semusim hampir tidak pernah dipercepat saat berbuahnya.  Meskipun pemilihan varietas,  lokasi,  dan teknik budi daya juga mampu mempercepat saat berbuahnya. Dulu,  semangka hanya bisa dibudidayakan pada akhir musim hujan(bulan Maret atau April) dan diharapkan buah bisa dipanen pada puncak musim kemarau,  yakni bulan Juli,  Agustus, atau september.  Namun,  dengan pemilihan varietas unggul dan teknik budi daya yang benar, saat ini penanaman semangka dan melon bisa dilakukan sepanjang tahun dengan umur panen lebih pendek,  yakni 3-  4 bulan

Sedangkan tanaman buah tahunan merupakan tanaman yang hidupnya sepanjang tahun dan akan di panen sepanjang tahun pula sampai tanaman tersebut tidak berproduksi lagi tapi harus menunggu beberapa tahun dari menanam hingga tanaman itu dapat berproduksi dan dapat dipanen, contohnya apel, jeruk, papaya dan lain sebagainya.
Tanaman tahunan berbentuk pohon,  contohnya durian dan mangga.  Berbentuk perdu,  contohnya jeruk siam dan delima.  Berbentuk terna berkayu memanjat,  contohnya anggur,  markisa,  dan kiwi.


Meskipun memanjat dengan sulur(akar panjat),  anggur dan markisa dikelompokkan sebagai tanaman keras(tahunan)  karena batangnya berkayu dan umur Aka tanaman bisa mencapai puluhan tahun.  Buah-buahan tanaman keras,  umumnya berkeping dua,  kecuali salak yang termasuk jenis palem dan berkeping satu.  Kelapa,  lontar,  dan aren juga di.  konsumsi sebagai buah dalam bentuk kelapa muda,  siwalan,  dan kolang kaling.  tetap tanaman ini lebih sering di-  kelompokkan sebagai tanaman industri atau tanaman perkebun-
Ada juga yang menambahkan dengan tanaman buah menengah
Kelompok ini terdiri atas pisang,  pepaya,  dan nanas.  Disebut berumur sedang,  karena belum satu tahun sejak tanam sudah berbuah.  Tiga atau empat tahun kemudian tanaman harus diremajakan.  Umumnya pisang dan nanas merupakan tanaman rakyat hampir tidak pernah TANAM diremajakan.  Namun,  pisang tanaman dan nanas di perkebunan modern selalu diremajakan.  Pisang di perkebunan modern diremajakan setelah lima tahun
untuk memutus rantai penyakit.  Populasi anak per rumpun,  hanya dipertahankan dua batang. Karena sifatnya ini,  pisang,  pepaya,  dan nanas tidak bisa dikelompokkan sebagai tanaman keras atau tanaman tahunan,  melainkan tanaman berumur sedang.  Tiga tanaman ini termasuk buah-buahan yang paling banyak dibudidayakan dan dikonsumsi masyarakat.

2.      Berdasar Tipe Pertumbuhahn

Sementara penggolongan buah-buahan berdasarkan Tipe pertumbuhannya dapat dikelompokkan atas
·  Buah-buahan pohon, misalnya mangga (Mangifera indica), Jeruk (Citrus sp), duku (Lansium lappaceum), durian (Durio zibethinus), rambutan (nephelium lappaceum), manggis (Mangostana mangosteen) dan lain-lain
·  Buah-buhan semak, misal salak (Salaca edulis) dan nanas (Ananas comosus)
·  Buah-buahan terna atau berbatang basah, misalnya pisang (Musa sp), dan papaya (Carica papaya)
·  Buah-buahan berbatang merambat, seperti semangka (Citrulus vulgaris), melon (Cucumis melo), dan markisa (Passiflora foetida)


3.      Buah Klimaterik dan Non Klimaterik
 Berdasarkan perubahan relatif pada aktivitas respirasi di dalam jaringan buah, buah dapat dikelompokkn menjadi buah klimakterik dan buah nonklimaterik. Pada buah-buahan yang tergolong klimaterik, lahu respirasi meningkat dengan tajam selama periode pemalangandan pada senesen. Beberapa contoh buah klimaterik misalnya apel, pisang, avokad, pepaya, tomat, dan sebagainya. Sementara itu pada buah tergolong nonklimaterik, tidak ada perubahan laju respirasi pada akhir periode pematangan. Buah-buah yang tergolong nonklimaterik, misalnya jeruk (Citrus sp), nanas (Ananas comous), duku (Lansium domesticum), durian (Durio zibethius), rambutan (Nephelium lappaceum), dan sebagainya.
 

                 Sumber:                   
http://catatan-mardinlover.blogspot.co.id/2016/03/teknologi-budidaya-tanaman-hortikultura.html
http://www.wartatani.com/2016/11/mengenali-jenis-jenis-tanaman-buah.html

Mengenal Komoditas Tanaman Pangan




Indonesia adalah negara agraris, yaitu negara yang sebagian besar penduduknya mempunyai mata pencaharian dibidang pertanian contohnya budidaya tanaman pangan, yaitu komoditas pertanian yang sangat penting bagi bangsa Indonesia.
Tanaman Pangan menyebar secara merata, namun terdapat beberapa daerah yang menjadi sentra dari jenis tanaman pangan tertentu. Hal ini diakibatkan oleh kebiasaam masyarakat dalam mengembangkan tanaman pangan tertentu sesuai dengan kondisi lahan. Contohnya :
  -  Provinsi Sumatera Utara, Sulawesi Selatan, Jawa Barat, dan Jawa Tengah sebagai sentra produksi beras.
-  Provinsi Jawa Barat, Jawa Tengah, DI. Yogyakarta, dan Jawa Timur sebagai sentra produksi kedelai


Pengelompokan Tanaman Pangan ada 2 cara, yaitu menurut umur dan menurut jenis tanamnnya. Berikut akan dibahas tentang pengelompokannya.

Pengelompokan Tanaman menurut umur 

A. Tanaman Semusim
Tanaman Semusim adalah tanaman yang dipanen dalam satu musim tanam, yaitu antara 3-4 bulan, seperti jagung dan kedelai atau antara 6-8 bulan seperti singkong.

B. Tanaman Tahunan
      Tanaman Tahunan adalah tanaman yang terus tubuh setelah bereproduksi atau menyelesaikan siklus hidupnya dalam jangka waktu lebih dari dua tahun, misalnya sukun dan sagu.

Pembagian Tanaman Pangan menurut jenisnya :

A. Tanaman Serealia (Biji sebagai produk hasil budidaya)
  1. Padi
  2. Jagung
  3. Sorgum










B. Tanaman Kacang-kacangan (Biji sebagai produk hasil budidaya)
1.  Kedelai
2. Kacang tanah
3. Kacang hijau

C. Tanaman Umbi-umbian (Umbi batang atau Umbi akar sebagai produk hasil budidaya)
1.  Singkong
 2.  Ubi jalar
3. Talas

Manfaat Tanaman Pangan : 
·         Sumber utama karbohidrat dan protein untuk memenuhi kebutuhan manusia
·         Untuk memenuhi kebutuhan pangan sendir
·         Untuk diperdagangkan sebagai mata pencaharian